GOW Pasaman Barat Dorong Pelestarian Budaya Minangkabau dalam Pemberdayaan Perempuan

Pasbar, pasamanbaratkab.go.id -- Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pasaman Barat menegaskan komitmennya melestarikan budaya Minangkabau melalui pemberdayaan perempuan. Komitmen itu disampaikan dalam pertemuan di Kantor DPPKBP3A Pasbar, Jumat (12/9).

Pertemuan dibuka Penasehat GOW Pasbar, Ny. Sifrowati Yulianto, didampingi Ketua GOW, Ny. Gusmalini, serta Ketua DWP, Ny. Erisa Dody San Ismail. Sosialisasi kali ini mengusung tema Sumbang Duo Baleh sebagai landasan pendidikan dan pembentukan karakter perempuan Minangkabau.

“Melalui nilai adat Minangkabau ini, kita diingatkan untuk menjadi perempuan yang mampu menghargai diri sendiri, pasangan, anak-anak, dan lingkungan sekitar,” ujar Ny. Sifrowati.

Ia menegaskan, pendidikan dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Pendidikan merupakan proses pembudayaan, sedangkan kebudayaan lahir dari pendidikan. Karena itu, nilai budaya, norma, dan adat istiadat perlu diwariskan lintas generasi agar perempuan mampu menjaga kehormatan diri, keluarga, dan masyarakat.

Sifrowati juga mengingatkan orang tua, khususnya ibu, untuk bijak mendampingi anak di tengah arus teknologi. “Maraknya kasus KDRT, asusila, dan pelecehan menjadi tantangan besar bagi orang tua untuk lebih waspada dalam mendidik serta mengawasi anak-anaknya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua GOW Pasbar, Ny. Gusmalini, menyebut Sumbang Duo Baleh bukan sekadar adat, tetapi pedoman moral yang relevan hingga kini. Nilai ini mencakup etika dalam keluarga, pertemanan, pergaulan, hingga cara berpakaian.

“Sumbang Duo Baleh adalah benteng adat dan budaya kita. Jika perempuan memahami dan mengamalkannya, keluarga akan kuat, anak-anak terdidik dengan baik, dan masyarakat lebih bermartabat,” jelasnya.

Kepala Dinas PPKBP3A Pasbar, Anna Rahmadia, menambahkan GOW diharapkan menjadi motor penggerak pemberdayaan perempuan sekaligus perlindungan anak di daerah. “Perempuan memiliki peran strategis. Seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak, tempat ia belajar nilai dan karakter,” katanya.

Melalui kegiatan ini, GOW Pasbar ditargetkan dapat memperkuat ketahanan keluarga dan membangun daerah dengan tetap berpegang pada falsafah adat Minangkabau: adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.